Judul buku :
Dewey
Pengarang :
Vicki Myron dan Bret Witter
Penerjemah :
Istiani Prajoko
Penerbit :
PT Serambi Ilmu Semesta
ISBN :
978 602 290 046 7
Tebal buku :
viii + 392 Halaman
Novel
ini menceritakan seekor kucing bernama Dewey, kucing jalanan yang dibuang ke sebuah
kotak pengembalian buku di perpustakaan umum Spencer, Lowa, Amerika Serikat
pada saat musim dingin tahun 1998 yang ketika itu usianya baru beberapa minggu.
Dewey ditemukan
oleh seorang direktur perpustakaan, Vicki Myron. Sejak saat itulah Dewey
menjadi bagian dalam perpustakaan umum Spencer.
Dalam buku
ini diceritakan bagaimana sikap Dewey yang manis, cerdas, dan suka berinteraksi
dengan semua staf serta para pengunjung.
Dewey dicintai
semua orang di Spencer karena sikapnya yang
manis terhadap semua pengunjung perpustakaan, Dewey juga tidak memilih – milih orang
yang disayanginya.
Kisah Dewey yang inspiratif menjadikannya terkenal,
tidak hanya dikenal di Lowa. Namun Dewey juga terkenal dikota – kota sekelilingnya.
Bahkan hingga ke Negara – Negara lainnya.
Dengan sikapnya yang inspiratif karena selalu
bersikap manis dan baik kepada semua orang, berhasil membuat nama Dewey menjadi
nama kucing yang paling dikenal dunia pada saat itu.
Kelebihan dari novel ini adalah
kisahnya yang diangkat dari kisah nyata sehingga membuat menyentuh hati,
sekaligus lucu dan memberi inspirasi bagi para pembacanya untuk berpikir
positif ditengah segala kesuitan, serta menginspirasiuntuknsedikit mebuka hati
untuk hewan – hewan yang terlantar. Selain itu buku ini dikemas dengan sampul
menarik bergambar kucing yang lucu.
Kekurangan dari buku ini adalah dibagian
typo dan terjemahan yang kurang enak dibaca. Selain itu ada beberapa bagian
yang agak membosankan terutama dibagian penjelasan detail mengenai kota Spencer. Terlalu banyak angka –angka penghasilan
kota, jumlah penduduk dan lainnya yang menurut saya tidak begitu penting.
Kesimpulan dari buku ini adalah
disuguhkan dengan kisah menakjubkan dari seekor kucing jalanan yang begitu menginspirasi
jutaan orang. Bukan karena tindakan kepahlawanan, melainkan karena cinta, kemurahan
hati, dan hubungan yang begitu baik dan melekat antara manusia dan hewan.
0 Comments:
Posting Komentar