1. BETAWI
Pakaian Sehari-Hari Laki-Laki
Pakaian adat Betawi yang
dipergunakan oleh para kaum lelaki Betawi terdiri dari:
- Baju
koko (sadariah). Baju koko yang dikenakan disebut juga sadariah. Bentuknya
sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos.
- Celana
batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang.
Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan
hitam dalam motif-motifnya.
- Kain
pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang ditempatkan
sebelah pundak atau diselempangkan pada leher.
- Peci.
Peci yang digunakan pada umumnya berwarna hitam berbahan beludru yang
menjadi ciri khas masyarakat Betawi.
Pakaian Sehari-Hari Perempuan
Untuk perempuan Betawi, pakaian adat
yang dipergunakan sehari-hari terdiri dari:
- Baju
kurung berlengan pendek. Baju kurung yang dikenakan memiliki lengan
pendek, tak jarang ditambahkan saku di bagian depannya dengan warna-warna
yang mencolok.
- Kain
sarung batik. Kain sarung batik yang sering dikenakan perempuan-perempuan
Betawi biasanya bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah untuk
dipadupadankan dengan baju kurung yang digunakan.
- Kerudung.
Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan pada kepala para
perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung yang mereka kenakan.
Pakaian Pengantin Laki-Laki
Pakaian pengantin Betawi dipengaruhi
oleh berbagai adat, di antaranya adalah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat. Pakaian
adat Betawi yang dipergunakan untuk pernikahan adat Betawi laki-laki disebut
Dandanan care haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup
kepala. Jubah terbuat dari bahan beludru yang berwarna cerah. Jubah dalamnya
terbuat dari kain berwarna putih yang halus
Sedangkan tutup kepala terbuat dari
sorban disebut juga Alpie. Sebagai pelengkap dipergunakan selendang bermotif
benang emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Agar lebih serasi, pengantin
lelaki pernikahan adat Betawi mempergunakan sepatu pantofel.
Pakaian Pengantin Perempuan
Pengantin perempuan dalam pernikahan
adat Betawi mempergunakan pakaian adat betawi yang disebut Rias besar dandanan
care none pengantin cine. Baju yang dikenakan blus bergaya Cina dengan bahan
satin yang berwarna cerah. Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang
berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau
merah hati.
Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah. Pada bagian sanggul dihiasi juga dengan bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir. Perhiasan lain yang dipergunakan adalah kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik dikalungkan di bagian dada, serta selop dengan model perahu sebagai alas kaki
.
Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah. Pada bagian sanggul dihiasi juga dengan bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir. Perhiasan lain yang dipergunakan adalah kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik dikalungkan di bagian dada, serta selop dengan model perahu sebagai alas kaki
.
2. JAWA
BARAT
- Terdiri
dari baju jas dengan kerah menutup leher yang biasa disebut dengan JAS
TAKWA.
- Kain
batik atau lebih dikenal dengan nama KAIN DODOT dengan motif bebas.
- Celana
panjang yang sewarna dengan JAS TAKWA
- Penutup
kepala / BENDO
- Kalung
- Sebilah
keris yang terselip di belakang pinggang
- Alas
kaki atau selop
- Rantai
kuku macan atau jam rantai sebagai hiasan JAS TAKWA
- Baju
kebaya motif polos dengan hiasan sulam atau manik-manik
- Kain
batik atau disebut juga KAIN KEBAT DILEPE.
- Ikat
pinggang, biasa disebut BEUBEUR yang fungsinya untuk mengancangkan kain
KEBAT DILEPE
- Selendang,
biasa disebut KAREMBONG yang berfungsi sebagai pemanis.
- Beberapa
hiasan kembang goyang yang menghiasi bagian atas kepala serta rangkaian
bunga melati yang menghiasi sanggul rambut
- kalung
- Alas
kaki / selop yang warnanya sama dengan warna kebaya
3. JAWA TENGAH
Pakaian Wanita :
Pada pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita, baju kebaya dipakai dengan kain jarik yang diwiru atau dilipat kecil-kecil dan dililitkan ke kiri dan ke kanan. Jarik lalu ditutup dengan menggunakan stagen atau kain yang dililit di perut agar jarik tidak mudah lepas. Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna semarak/cerah. Pakaian mereka biasanya dilengkapi dengan aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, subang (anting) dan tusuk konde yang berwarna dan bertema senada.
Pakaian Pria
Bagi priyayi keraton, baju
beskap bermotif bunga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang harus mereka
pakai dalam kesehariannya. Di kepala, mereka memakai blangkon atau biasa
disebut destar, dan bawahan yang kurang lebih bermodel sama seperti pakaian
adat bagi wanita: kain jarik yang pemakaiannya dilapisi stagen agar tidak mudah
terlepas. Mereka juga menggunakan alas kaki yang disebut cemila dana membawa
keris yang disematkan pada stagen mereka di bagian punggung atau belakang di
stagen.
Pakaian pria Jawa yang seperti ini disebut sebagai pakaian Jawi Jangkep, atau pakaian adat Jawa lengkap dengan kerisnya.Sedangkan di kalangan rakyat selain para priyayi, para lelaki menggunakan celana pendek selutut atau celana kolor yang berwarna hitam dengan baju atasan lengan panjang. Di samping itu mereka juga mengenakan ikat pinggang yang berukuran besar, ikat di kepala, dan kain sarung.
Pakaian pria Jawa yang seperti ini disebut sebagai pakaian Jawi Jangkep, atau pakaian adat Jawa lengkap dengan kerisnya.Sedangkan di kalangan rakyat selain para priyayi, para lelaki menggunakan celana pendek selutut atau celana kolor yang berwarna hitam dengan baju atasan lengan panjang. Di samping itu mereka juga mengenakan ikat pinggang yang berukuran besar, ikat di kepala, dan kain sarung.
4. SUMATERA UTARA
Ulos merupakan pakaian adat dari Sumatera Utara. Ulos adalah kain tenun khas Batak, yang
secara harfiah berati selimut yang menghangatkan tubuh; melindungi dari terpaan
udara dingin. Ulos bisa merankan berbagai fungsi sandang, sebagai selendang,
sarung, penutup kepala, dan lain sebagainya. Hari ini, Ulos masih lestari di
lingkungan masyarakat Sumatera Utara. Ulos telah dengan mulus berakulturasi
dengan berbagai jenis sandang modern, seperti kemeja dan jas.
Ulos dianggap sebagai
peninggalan leluhur orang Batak, yang merupakan bangsa yang hidup di
dataran-dataran tinggi pegunugan. Dengan maksud tetap menjaga tubuh tetap
hangat, kain Ulos mereka kenakan untuk menghalau dingin selama mereka berladang
dan beraktivitas lainnya. Konon, dari tradisi ini juga lahirnya uangkapan
bahwa, bagi leluhur orang Batak, ada tiga sumber yang memberi kehangatan pada
manusia, yakni matahari, api dan Ulos. Jika sumber panas matahari dan api
terbatas oleh ruang dan waktu, maka tidak demikian dengan Ulos, yang bisa
memberi kehangatan kapanpun dan dimanapun.
Ulos dapat dikenakan dalam berbagai bentuk, dari mulai sebagai
kain penutup kepala, penutup badan bagian bawah, penutup badan bagian atas,
penutup punggung dan lain sebagainya. Ulos dalam berbagai bentuk dan
corak/motif memiliki nama dan jenis yang berbeda-beda, misalnya pada masyarakat
Batak Simalungun, Ulos penutup kepala wanita disebut suri-suri,
Ulos penutup badan bagian bawah bagi wanita disebut ragipane,
atau yang digunakan sebagai pakaian sehari-hari yang disebut jabit.
Ulos dalam pakaian pengantin Simalungun juga melambangkan kekerabatan
Simalungun yang disebut dalihan natolu, yang terdiri dari tutup kepala (ikat
kepala), tutup dada (pakaian) dan tutup bagian bawah (sarung).
Muhar Omtatok, salah seorang Budayawan Simalungun, berpendapat
bahwa, awalnya Gotong (Penutup Kepala Pria Simalungun) berbentuk destar dari
bahan kain gelap (Berwarna putih untuk upacara kemalangan, disebut Gotong
Porsa), namun kemudian, Tuan Bandaralam Purba Tambak dari Dolog Silou juga
menggemari tren penutup kepala ala melayu berbentuk tengkuluk dari bahan batik,
dari kegemaran pemegang Pustaha Bandar Hanopan inilah, kemudian orang
Simalungun dewasa ini suka memakai Gotong berbentuk Tengkuluk Batik.
Sementara, Ulos penutup kepala pada masyarakat Batak Toba
dikenal dengan sebutanSorotali. Sortali itu sendiri adalah ikat kepala
yang fungsinya seperti mahkota. Biasanya dibuat dari bahan tembaga yang disepuh
dengan emas, lalu dibungkus dengan kani merah. Sortali ini digunakan pada
pesta-pesta besar. Sortali digunakan laki-laki dan perempuan. Akan tetapi sama
seperti ulos, penggunaan sortali tidak sembarangan dan memiliki aturan sendiri.
5. BALI
Perlengkapan Pakaian Adat Bali :
Perlengkapan Pakaian Adat Bali Untuk Laki-laki
di antaranya :
Kain Kampuh
Kain Wastra atau Kemben
Sabuk
Keris
Undeng atau ikat kepala
Umpal atau selendang
pengikat
dan beberapa ornamen
perhiasan
Perlengkapan Pakaian Adat Bali untuk Wanita di
Antaranya :
- Kain kapih atau sinjang
- Selendang Songket
- Kain wastra
- Sesenteng atau kain kemben
songket
- Gelung atau sanggul
- Sabuk prada
- dan berbagai ornamen perhiasan
BUSANA ADAT ASIA :
1. MALAYSIA
Pakaian Tradisional Kaum Melayu
Untuk Wanita :
Baju Kurung
· Sebelum
kurun ke-20, wanita Melayu hanya memakai kemban sahaja.Tetapi,
setelah kedatangan Islam, mereka mula memakai baju kurung yang lebih sopan. Baju
kurung lazimnya diketahui sebagai sejenis baju longgar yang labuh, kadang kala
hingga ke lutut dan dipadankan dengan kain panjang yang berlipat tepi.
Ianya meliputi seluruh tubuh, memperlihatkan wajah dan tangan
sahaja,dilihat sebagai mematuhi peraturan berpakaian Islam.
·
Baju
kurung boleh digandingkan dengan kain tradisional seperti songket atau batik.
Kebiasaannya pakaian ini digunakan dengan kain selendang atau tudung kepala. Baju
kurung sesuai untuk dipakai dalam majlis-majlis formal atau urusan seharian.
Untuk laki - laki :
· Pakaian tradisional bagi kaum lelaki ialah
baju Melayu. Baju Melayu merupakan kemeja longgar yang
dipakai dengan seluar panjang. Pakaian ini selalunya dipadankan dengan kain
samping yang diikat di bahagian pinggang
dan songkok. Baju Melayu bagi rakyat Malaysia
terbahagi kepada dua, iaitu baju Melayu potongan Teluk Belanga dan potongan
Cekak Musang.
Potongan tersebut merujuk kepada cara jahitan pada leher baju tersebut. Baju Melayu Teluk belanga biasanya lebih terkenal di kawasan selatan Malaysia. Potongan Teluk Belanga potongan lehernya dijahit secara sulaman. Potongan Cekak Musang lebih terkenal di kawasan tengah dan utara Malaysia. Potongan Cekak Musang iaitu bahagian penutup atau rumah butangnya adalah bertindan. Cara memakai baju juga Melayu Teluk Belanga biasanya sampin dipakai diluar baju. Cara memakai baju Melayu Cekak Musang ialah baju di dalam sampin.
Potongan tersebut merujuk kepada cara jahitan pada leher baju tersebut. Baju Melayu Teluk belanga biasanya lebih terkenal di kawasan selatan Malaysia. Potongan Teluk Belanga potongan lehernya dijahit secara sulaman. Potongan Cekak Musang lebih terkenal di kawasan tengah dan utara Malaysia. Potongan Cekak Musang iaitu bahagian penutup atau rumah butangnya adalah bertindan. Cara memakai baju juga Melayu Teluk Belanga biasanya sampin dipakai diluar baju. Cara memakai baju Melayu Cekak Musang ialah baju di dalam sampin.
2. KOREA SELATAN
Ini tidak mengherankan, karena, pakaian tradisional Korea yang paling terkenal adalah pakaian yang berkembang di zaman dinasti Jeoseon, dinasti terakhir KOrea. Sebelum masa dinasti Jeoseon, hanbok lebih rumit dan tidak praktis untuk dikenakan saat melakukan pekerjaan sehari hari.
Pemakaian Bahan dan warna hanbok di zaman dulu pun tidak sembarangan. Kaum Bangsawan (YAngban/양반) pada umumnya memakai hanbok berbahan dasar serat rami dan berwarna-warna yang indah. Sedangkan rakyat biasa hanya memakai bahan yang murah -karena tak mampu membeli yang berbahan mahal- dan warna yang digunakan adalah warna patel, seperti puti, kuning pucat dan biasanya berwarna sama antara atasan dengan bawahan. Hingga saat ini, orang Korea masih sering memakai Hanbok di upacara-upacara atau hari hari peringatan seperti Chuseok atau Seol-nal (hari Imlek).
3. CHINA
PAKAIAN TRADISIONAL KAUM CHINA :
Pakaian cheongsam atau ‘baju panjang’ yang
selesa dan anggun juga sering dilihat hingga ke hari ini. Lazimnya, cheongsam
mempunyai leher yang tinggi, butang di bahagian bahu, bentuk yang sendat di
pinggang dan belahan di kiri dan kanan kain. Pakaian ini selalunya diperbuat
daripada kain sutera, satin dan lain-lain jenis kain lembut.
Pakaian Tradisional kaum lelaki :
Samfoo membawa maksud 'baju dan seluar' dalam dialek Kantonis. Ia merupakan pakaian harian wanita keturunan Cina selain dari 'cheong sam'. Ia digemari oleh wanita-wanita separuh umur dan yang bekerja di ladang, lombong atau di rumah. Samfoo diperbuat daripada kain nipis yang tidak bercorak atau berbunga halus.
Samfoo turut dipakai oleh lelaki berketurunan Cina tetapi mempunyai sedikit perbezaan dengan samfoo yang dipakai oleh wanita Cina. Pakaian ini terdiri daripada baju yang longgar dan terbelah di depan dan berkolar tinggi serta dipakai bersama seluar longgar seperti seluar baju Melayu. Pakaian
Pakaian Tradisional kaum lelaki :
Samfoo membawa maksud 'baju dan seluar' dalam dialek Kantonis. Ia merupakan pakaian harian wanita keturunan Cina selain dari 'cheong sam'. Ia digemari oleh wanita-wanita separuh umur dan yang bekerja di ladang, lombong atau di rumah. Samfoo diperbuat daripada kain nipis yang tidak bercorak atau berbunga halus.
Samfoo turut dipakai oleh lelaki berketurunan Cina tetapi mempunyai sedikit perbezaan dengan samfoo yang dipakai oleh wanita Cina. Pakaian ini terdiri daripada baju yang longgar dan terbelah di depan dan berkolar tinggi serta dipakai bersama seluar longgar seperti seluar baju Melayu. Pakaian
ini biasanya diperbuat
daripada kain lembut seperti kain sutera. Pakaian tradisional ini jarang sekali
dipakai oleh lelaki berketurunan Cina di Malaysia.
Pakaian Tradisional China Kaum Perempuan :
Cheongsam atau disebut juga Qipao merupakan pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa dan menikmati kesuksesan dalam dunia busana internasional. Nama “Cheongsam” bererti “pakaian panjang”, diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok.Cheongsam merupakan gaun khas masyarakat Cina yang melekat di tubuh sehingga menonjolkan bentuk tubuh si pemakainya. Cheongsam tradisional banyak menggunakan bahan satin atau sutera yang bermotif khas. Beberapa motif yang umum dipakai untuk cheongsam adalah bunga, burung, naga, dan sebagainya.
Pakaian Tradisional China Kaum Perempuan :
Cheongsam atau disebut juga Qipao merupakan pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa dan menikmati kesuksesan dalam dunia busana internasional. Nama “Cheongsam” bererti “pakaian panjang”, diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok.Cheongsam merupakan gaun khas masyarakat Cina yang melekat di tubuh sehingga menonjolkan bentuk tubuh si pemakainya. Cheongsam tradisional banyak menggunakan bahan satin atau sutera yang bermotif khas. Beberapa motif yang umum dipakai untuk cheongsam adalah bunga, burung, naga, dan sebagainya.
4. JEPANG
KIMONO WANITA
KIMONO WANITA
Terselubung yang
dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat formalitas kimono wanita
ditentukan oleh pola tenunan dan warna, mulai dari kimono paling formal hingga
kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan
umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang
dihadiri.
KUROTOMESODE
Kurotomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah padasuso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.
TOMESODE
Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso.
KUROTOMESODE
Kurotomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah padasuso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.
TOMESODE
Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso.
Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, dan hitam. Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori.
Bagian punggungmontsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki.
KIMONO SANTAIKIN AGASHI
Pria mengenakankinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga.
5. PHILIPINA
Pakaian tradisional Filipina seperti apa ya? Mungkin Anda susah mengingat karena busana wanita tradisional negara ini berupa gaun cantik. Namun jika Anda perhatikan, ciri khas dari gaun tradisional mereka ini adalah bagian lengan yang menggembung tinggi di kedua sisi bahu.
Pilih desain maxidress atau sackdress yang Anda sukai, lalu tambahkan bagian lengan yang tinggi ini. Pilihan warna juga bisa jadi pilihan untuk menonjolkan bagian bahu dan lengan khas Filipina, seperti maxidress kuning polos dengan aksen bordir di bagian ujung bawah, dipadukan dengan mini bolero warna gelap beraksen permata yang membuat bagian bahu dan lengan nampak lebih tinggi.
6. INDIA
Sari merupakan pakaian tradisional India yang mudah dikenali
di seluruh dunia. Sebidang kain berukuran 5 hingga 6 ela panjang dipadankan
dengan kain dalam yang berwarna seakan-akan kain sari tersebut, serta choli
yang berwarna sama atau setentang dengannya. Kain sari ini dililit pada badan
dengan bahagian hujungnya yang bersulam diletak di atas bahu kiri. Kain dalam
dipakai di atas atau di bawah pusat dan berfungsi menyokong kain sari tersebut
dari terlucut. Sari diperbuat daripada pelbagai jenis, corak dan warna kain
yang sememangnya indah.
Pakaian salwar kameez atau baju Punjabi, yang juga popular
di kalangan wanita di utara India, terdiri daripada blaus panjang yang
dipadankan dengan seluar panjang yang longgar, serta tudung kepala yang sesuai
warnanya. Wanita India juga gemar memakai dupatta di bahu mereka ketika memakai
salwar kameez.
Kurta pula merupakan pakaian tradisional bagi lelaki kaum
india. Kemeja panjang yang sampai ke lutut yang diperbuat daripada kain kapas
atau lime dan sutera. Kurta ini pada kebiasaanya akan dipakai bersama salwar
longgar,seluar longgar atau seluar churidar.
Kurta pijama adalah kurta yang dipakai oleh pemakainya bersama pijama dimana kurta pijama ini kebanyakkan dipakai ketika majlis-majlis rasmi. Kurta ini juga boleh dipakai bersama dhoti. Dhoti ialah sejenis kain berbentuk segi empat panjang yang dianggarkan sepanjang 5 meter yang dililit di sekitar pinggang dan kaki.
Kurta pijama adalah kurta yang dipakai oleh pemakainya bersama pijama dimana kurta pijama ini kebanyakkan dipakai ketika majlis-majlis rasmi. Kurta ini juga boleh dipakai bersama dhoti. Dhoti ialah sejenis kain berbentuk segi empat panjang yang dianggarkan sepanjang 5 meter yang dililit di sekitar pinggang dan kaki.
0 Comments:
Posting Komentar